Minggu, 16 Juni 2013

Contoh Program Informasi Penjualan Produk

#include "stdio.h"
#include "conio.h"

void main(){
int i, kode[15], jumlah[15], jumdata=5;
char*produk;
float harga, total, disc, bayar;

printf("\Input Data Penjualan");
for(i=0;i<jumdata;i++){
printf ("\nKode Produk :"); scanf("%d",&kode[i]);
printf ("Jumlah Produk :"); scanf("%d",&jumlah[i]);
}
clrscr();
printf ("\n Informasi Penjualan Produk");
printf ("\n --------------------------------------------------------------------------------------");
printf ("\n No Kode Produk Harga Jumlah Total Discount Bayar");
printf ("\n --------------------------------------------------------------------------------------");
for(i=0;i<jumdata; i++){
if(kode[i]==1){
produk = "TV"; harga = 2000000;
}else if(kode[i]==2){
produk = "DVD"; harga = 650000;
}else if(kode[i]==3){
produk = "CD ROOM"; harga = 450000;
}
total = harga*jumlah[i];
if (total<2000000){
disc=0.1*total;
}else if (total<4000000){
disc=0.15*total;
}else if (total>4000000){
disc=0.2*total;
  }else{);)
disc=0;
}
bayar = total-disc;
gotoxy(1,6+i); printf(" %i %d %s", i+1, kode[i], produk);
gotoxy(30,6+i); printf("%10.0f %i %10.0f %10.0f%10.0f", harga, jumlah[i], total, disc, bayar);
}
printf("\n --------------------------------------------------------------------------------------------");
}

hasil dari tampilan:


Minggu, 09 Juni 2013

KONSEP SMS GATEWAY



SMS Gateway


SMS gateway merupakan sistem aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, terutama digunakan dalam aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan promosi, service kepada customer, pengadaan content produk atau jasa, dan seterusnya.
Karena merupakan sebuah aplikasi, maka fitur-fitur yang terdapat didalam SMS gateway dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, beberapa fitur yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS gateway adalah:



  1. Auto-reply.
SMS gateway secara otomatis akan membalas SMS yang masuk. Contohnya untuk keperluan permintaan informasi tertentu (misalnya kurs mata uang, jadwal perjalanan), dimana pengirim mengirimkan SMS dengan format tertentu yang dikenali aplikasi, kemudian aplikasi dapat melakukan auto-reply dengan membalas SMS tersebut, berisi informasi yang dibutuhkan.
  1. Pengiriman masal.
Disebut juga dengan istilah SMS broadcast, bertujuan untuk mengirimkan SMS ke banyak tujuan sekaligus. Misalnya untuk informasi produk terbaru kepada pelanggan.
  1. Pengiriman terjadwal.
Sebuah SMS dapat diatur untuk dikirimkan ke tujuan secara otomatis pada waktu tertentu. Contohnya untuk keperluan mengucapkan selamat ulang tahun.

Untuk membuat sebuah SMS gateway, Anda perlu mengenal hal-hal yang berhubungan dengan SMS gateway itu sendiri.
Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam pengiriman SMS adalah SMSC (Short Message Service Center), yang merupakan jaringan telpon selular yang menangani pengiriman SMS.
Jadi, pada saat seseorang mengirimkan sebuah pesan SMS melalui ponselnya, SMSC lah yang bertugas mengirimkan pesan tersebut ke nomor tujuan.
Jika nomor tujuan tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Jika SMS tetap tidak dapat terkirim sampai jangka waktu tersebut berakhir, maka SMS tersebut akan dihapus dari penyimpanan SMSC.



Sebuah aplikasi SMS gateway dapat menggunakan jalur SMSC untuk pengoperasiannya, keuntungannya adalah penggunaan nomor pendek yang mungkin dapat terdiri dari 3 atau 4 digit saja, misalnya 222, 9090, dan seterusnya.


Contohnya seperti saat Anda mengikuti polling SMS Indonesian Idol, nomor pendek ini disediakan oleh operator jaringan SMSC.
Jalur SMSC juga dapat mengirim SMS dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Hanya saja untuk membuat SMS gateway dengan menggunakan jalur SMSC, Anda harus memiliki jalur koneksi ke operator selular, dan ini bukan hal yang mudah untuk pelaku bisnis dalam skala kecil ataupun individu.
Umumnya layanan ini digunakan jika aplikasi Anda dapat menghasilkan lalu lintas SMS yang tinggi.
Terdapat alternatif infrastruktur yang lebih sederhana dan mudah didapatkan, yaitu membuat SMS gateway yang menggunakan ponsel ataupun modem GSM/CDMA sebagai media pengirim/penerima SMS, dimana ponsel atau modem GSM/CDMA tersebut terpasang pada sebuah komputer.



Tentu saja SMS tersebut sebenarnya tetap terkirim melalui SMSC, hanya saja melalui rute yang lebih panjang karena tidak memiliki koneksi langsung ke SMSC, karena itu kapasitas dan kecepatan pengirimannya tidak sebaik performa jika langsung menggunakan jalur SMSC.



Karena relatif lebih mudah untuk diimplementasikan, SMS gateway dengan menggunakan ponsel atau GSM/CDMA modem cukup berkembang dan banyak digunakan.


Lalu apa perbedaannya jika menggunakan ponsel, modem GSM, atau modem CDMA? Apa pilihan terbaik? Sangat tergantung pada kebutuhan Anda sendiri, modem GSM/CDMA memang di desain bekerja untuk keperluan SMS gateway, memiliki performa yang baik dan stabil dibandingkan dengan ponsel biasa.

Tetapi penggunaan ponsel untuk keperluan SMS gateway juga dapat dipertimbangkan jika sistem SMS gateway yang digunakan tidak terlalu berat dan masih dapat ditangani melalui ponsel.
Sedangkan modem GSM atau modem CDMA, sesuai dengan namanya, dibedakan oleh jaringannya, apakah menggunakan GSM atau CDMA. Untuk saat ini modem GSM lebih banyak digunakan karena jaringan GSM yang lebih stabil.

Modem CDMA tetap merupakan alternatif menarik yang mungkin berguna untuk kondisi tertentu. Misalnya jika Anda memiliki perhitungan biaya pulsa yang lebih murah, atau kalangan penerima SMS dari sistem SMS gateway Anda mayoritas menggunakan ponsel CDMA.
Cara kerja modem GSM/CDMA mirip dengan modem dial-up yang biasa Anda gunakan untuk koneksi Internet melalui line telpon.
Perbedaannya adalah modem dial-up mengirim dan menerima data melalui line telpon, sedangkan modem GSM/CDMA mengirim dan menerima data melalui gelombang radio.

Library SMS Gateway
Kita akan membahas lebih lanjut mengenai konsep pembuatan SMS gateway, dengan menggunakan ponsel atau modem GSM.
Inti dari sebuah SMS gateway adalah mesin atau engine pengiriman dan penerima SMS, sehingga developer dapat menggunakan function-function yang telah disediakan engine tersebut dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan database.
Salah satu komponen ActiveX yang dapat digunakan untuk keperluan SMS gateway adalah FBUS yang dapat digunakan oleh programer Visual Basic ataupun bahasa pemrograman lain yang mendukung control ActiveX.
Yang paling menarik, adalah untuk versi FBUS Lite dapat didownload secara gratis, pada saat ini tidak mudah mendapatkan komponen SMS gateway yang gratis dan berkualitas, terutama untuk platform Windows.
FBUS kompatibel dengan kebanyakan ponsel Nokia, dengan panduan contoh program demo yang ikut disertakan dalam paket downloadnya dan referensi dari website, Anda dapat mengembangkan sebuah SMS gateway sederhana.
Library/komponen lain yang dapat Anda pergunakan adalah Boomerang GSM yang dibuat dengan bahasa pemrograman Delphi, tetapi juga disediakan library ActiveX yang dapat digunakan oleh Visual Basic.
Untuk versi Lite juga dapat diperoleh secara gratis, walaupun Anda memerlukan registrasi melalui website Boomerang pada saat menggunakannya di komputer Anda.
Library ini cukup dapat diandalkan dan kompatibel dengan cukup banyak jenis ponsel maupun modem GSM.
Untuk library atau software SMS gateway komersial, Anda tidak akan mengalami kesulitan mencarinya melalui Internet, terdapat banyak sekali pilihan yang tersedia. Misalnya Oxygen, WinSMS, Ozeki, dan masih banyak lagi.
Untuk lingkungan platform keluarga Linux, salah satu pilihan yang populer adalah Kannel. Selain SMS gateway, Kannel juga merupakan WAP gateway. Pilihan populer lainnya dalam lingkungan Linux adalah Gnokii.
MSComm dan AT Command
Anda juga dapat membuat sendiri library/komponen SMS gateway, dengan menggunakan control/komponen standard yang ada pada bahasa pemrograman seperti Visual Basic atau Delphi. Control/komponen yang dimaksud adalah MSComm.
MSComm menyediakan komunikasi data melalui serial port (juga mendukung USB dan infrared) dari aplikasi Anda. Sehingga Anda dapat berkomunikasi dengan ponsel atau modem GSM yang terpasang pada serial port komputer Anda.
Bahasa yang dikenali oleh ponsel/modem GSM disebut dengan AT command. AT merupakan kependekan dari Attention.

AT command dapat digunakan antara lain untuk menginstruksikan perintah-perintah sebagai berikut:
  1. Mengirim dan menerima pesan SMS, atau fax.
  2. Mendapatkan informasi mengenai device, misalnya nama manufaktur, nomor IMEI, dan lain-lain.
  3. Mendapatkan status device, misalnya status aktifitas, status registrasi network, kekuatan sinyal, ataupun status baterai.
  4. Penulisan dan pencarian phonebook.
  5. Dari sisi keamanan, Anda dapat mengaktifkan fasilitas lock dan mengubah password.
  6. Menyimpan dan mengembalikan konfigurasi. 
Tidak semua device mengimplementasikan seluruh AT command, pada umumnya modem GSM lebih mendukung banyak AT command dibandingkan ponsel biasa.
Dengan AT command Anda juga dapat mengirim SMS melalui GPRS jika modem atau ponsel Anda mendukung fitur GPRS.
Untuk mencoba AT command melalui komputer Anda, Anda dapat menggunakan HyperTerminal yang disediakan oleh Microsoft Windows yang terletak pada menu All Programs – Accessories, Communications – HyperTerminal.
Pastikan Anda telah menginstall driver yang diperlukan agar sistem operasi mengenali device yang Anda gunakan, lalu Anda dapat memasukkan kartu GSM pada ponsel atau modem GSM. Koneksikan pada port komputer, pastikan komputer Anda telah mengenalinya, lalu Anda dapat memanggil program HyperTerminal.
Untuk melakukan test koneksi dengan ponsel/modem GSM, cukup ketikkan perintah AT diikuti dengan penekanan tombol enter, yang akan direspon dengan OK jika tidak terdapat masalah.
Berikut adalah contoh rentetan AT command untuk mengirimkan SMS:
AT
AT+CMGF=1
AT+CMGS=08xxxxxxx
> testing kirim


Mengirim SMS Melalui HyperTerminal




Perintah AT+CMGF=1 memberikan instruksi untuk beroperasi pada format text (akan dijelaskan kemudian), AT+CMGS= diikuti dengan nomor ponsel tujuan, sedangkan tulisan “testing kirim” merupakan isi pesan yang ingin dikirim.


Setiap baris pada contoh perintah diatas diakhiri dengan penekanan tombol enter, kecuali untuk baris pengirisan pesan, yang diakhiri dengan CTRL + Z.
AT command umumnya ditulis dengan huruf besar, tetapi banyak modem GSM dan ponsel yang mengijinkan penulisan AT command dalam huruf besar maupun huruf kecil.
Setelah Anda berhasil menjalankan AT command pada HyperTerminal, maka Anda telah siap untuk melangkah lebih lanjut, yaitu menuliskan kode program pada bahasa pemrograman favorit Anda untuk membangun sebuah SMS gateway.
Kode program yang membangun SMS gateway pada intinya menuliskan AT command didalam aplikasi Anda, sebagaimana yang dilakukan dalam HyperTerminal.
Tentunya peranan AT command sangat penting jika Anda mengembangkan sendiri aplikasi SMS gateway. Untuk memudahkan pemahaman, Anda dapat mengkategorikan AT command kedalam beberapa kategori.

AT command yang bersifat umum:
AT Command
Fungsi
AT+CGMI
Mengambil informasi manufaktur
AT+CGMM
Mengambil informasi model
AT+CGMR
Mengambil informasi revisi
AT+CGSN
Mengambil informasi serial number device
AT+CSCS
Memilih set karakter

AT command untuk kontrol:
AT Command
Fungsi
ATD
Melakukan dial
ATH
Hang up panggilan yang masuk
ATA
Menjawab panggilan yang masuk


AT command untuk layanan jaringan:


AT Command
Fungsi
AT+CNUM
Nomor subscriber
AT+CREG
Registrasi jaringan
AT+COPS
Pemilihan operator
AT+CLCK
Fasilitas lock
AT+CPWD
Penggantian password
AT+CCWA
Call waiting

AT command untuk SMS:
AT Command
Fungsi
AT+CPMS
Menentukan penyimpanan pesan
AT+CMGF
Format pesan
AT+CSCA
Nomor service center
AT+CNMI
Pengaktifan indikasi pesan baru
AT+CMGL
Daftar pesan
AT+CMGR
Membaca pesan
AT+CMGS
Mengirim pesan
AT+CMGD
Menghapus pesan
AT+CMMS
Mengirimkan lebih banyak pesan
+CMTI
Notifikasi delivery pesan
+CDSI
Notifikasi status report

Masih banyak lagi AT command yang tersedia, akan sangat bagus jika Anda memiliki dokumentasi AT command yang didukung oleh device yang Anda gunakan, sehingga Anda dapat memaksimalkan kemampuan device yang digunakan pada SMS gateway Anda.
Untuk AT command yang berawalan dengan AT (misalnya: AT+CMGS, AT+CMGD) diketikkan dengan diikuti parameter-parameter yang dibutuhkan, sedangkan command tanpa awalan AT (seperti +CMTI,+CDSI) merupakan result yang dikeluarkan oleh device.
Jika Anda tidak memiliki dokumentasi yang cukup mengenai AT command yang didukung oleh device yang Anda gunakan, Anda dapat mencoba AT command tersebut melalui HyperTerminal.
HyperTerminal akan mengembalikan pesan kesalahan jika AT command yang Anda ketikkan tidak dimengerti oleh device.
Saat sebuah AT command tidak menampilkan pesan kesalahan, Anda perlu mencoba lebih jauh dengan mengetikkan parameter-parameter yang mungkin Anda gunakan dalam aplikasi.
Hal ini penting mengingat AT command juga bisa berbeda parameter antara device satu dengan device lainnya.
Terdapat dua tipe AT command, yaitu basic command dan extended command. Basic command adalah AT command yang tidak menggunakan tanda +, misalnya ATD, ATH, dan ATA.
Sebaliknya, AT command yang menggunakan tanda + merupakan extended command. Setiap extended command memiliki parameter/perintah test yaitu =?, yang akan mengembalikan informasi mengenai command tersebut.
Contohnya Anda dapat mengetikkan AT+CMGF=?, AT+CMGI=?, dan seterusnya.

Format PDU dan Text
Format SMS yang digunakan oleh ponsel/modem GSM adalah format PDU (Protocol Description Unit), tetapi pada contoh diatas dengan menggunakan HyperTerminal, Anda menggunakan format ASCII text, yang memang lebih mudah digunakan.
Tetapi proses yang terjadi adalah format ASCII text yang Anda ketikkan akan diconvert kedalam format PDU, pada saat SMS diterima nomor tujuan, ponsel/modem GSM akan mengubah kembali SMS format PDU tersebut menjadi format ASCII text agar dapat terbaca dengan mudah oleh pengguna.
Anda telah mencoba mengirimkan SMS melalui AT command dengan format text, cukup mudah bukan? Jika Anda berhasil melakukannya, Anda perlu berterima kasih pada ponsel atau modem GSM Anda, karena device yang Anda gunakan mendukung format text, yang diaktifkan melalui perintahAT+CMGF=1.
Tetapi tidak semua device mendukung format text, untuk device yang hanya mendukung format PDU, Anda harus mengirimkan SMS dalam format PDU.



Format PDU dituliskan dengan heksadesimal, terbagi atas 8 header, yaitu:


  1. Nomor SMS Center.
Terdiri lagi dari 3 subheader yang memiliki aturan sendiri, sebagai contoh SMS Center Telkomsel dengan format text biasa adalah 0811000000, tetapi didalam format PDU dituliskan menjadi 06818011000000. Contoh lain SMS Center Indosat-M3 adalah0855000000 dalam format text, dituliskan menjadi 06818055000000 dalam format PDU.
  1. Tipe SMS.
  2. Nomor Referensi SMS.
  3. Nomor Ponsel Penerima, dengan cara penulisan yang mirip dengan header 1, yaitu pengisian nomor SMS Center.
  4. Bentuk SMS.
  5. Skema Encoding Data I/O.
  6. Jangka Waktu Sebelum Expired.
  7. Isi SMS, terbagi lagi menjadi dua subheader dan isi pesan dalam heksadesimal.
8 header ini kemudian digabungkan menjadi sebuah paket PDU yang lengkap. Jika Anda menggunakan format PDU, Anda memerlukan function/tools yang dapat membantu Anda melakukan konversi format PDU ke text dan sebaliknya.
Persiapan Development



Anda dapat memilih bahasa pemrograman yang Anda sukai untuk mengembangkan aplikasi SMS gateway, selama bahasa pemrograman tersebut mendukung komunikasi device dengan menggunakan AT command, maka Anda dapat membangun SMS gateway dengan menggunakan bahasa pemrograman tersebut.



Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah database, Anda dapat menyusun table-table dalam database sebagaimana layaknya SMS dikirim dan disimpan pada ponsel Anda, dimana terdapat table Inbox untuk menerima SMS, table Outbox untuk mengirim SMS, dan table Sent Items untuk SMS yang telah terkirim.



Database
Apa kelebihan sebuah SMS gateway dibandingkan dengan pengiriman ataupun penerimaan dengan ponsel biasa? Kelebihan yang paling nyata tentunya adalah SMS gateway merupakan aplikasi komputer, artinya dapat melakukan otomatisasi dan meringankan pekerjaan manual.
Selain itu, suatu aplikasi juga dapat menyimpan data dalam jumlah yang banyak. Berapa SMS yang dapat ditampung oleh inbox dan sent item pada ponsel Anda? Tentunya tidak sebanyak data yang dapat disimpan pada harddisk komputer.
Umumnya sebuah SMS gateway akan memindahkan data SMS pada device kedalam sebuah database agar dapat diproses lebih lanjut, sehingga device GSM modem/ponsel hanya bersifat sebagai media pengirim dan penerima SMS.
Karena itu sebuah aplikasi SMS gateway juga memerlukan database, table-table utama yang perlu dipersiapkan pada sebuah SMS gateway adalah sebagai berikut:
  1. Inbox.
Merupakan table yang berfungsi untuk menampung SMS yang diterima. Field-field penting yang diperlukan antara lain field pengirim (berisi nomor pengirim), pesan (berisi text SMS), dan waktu (berisi tanggal dan jam).


Jika Anda hanya menggunakan 1 device, Anda tidak memerlukan field nomor penerima, karena semua SMS yang masuk inbox tentunya ditujukan untuk sebuah nomor saja, yaitu nomor GSM yang terpasang pada device Anda.


  1. Outbox.
Table Outbox merupakan table yang menyimpan SMS yang akan dikirimkan. Field-field yang penting adalah field tujuan (nomor penerima SMS), dan pesan (berisi text SMS).
  1. Sent Item.
Saat SMS pada Outbox telah terkirim, maka data tersebut akan masuk kedalam table Sent Item. Jadi table Sent Item adalah table yang menyimpan SMS yang telah terkirim.


Karena itu pada intinya isi dari Sent Item adalah record yang tadinya terdapat pada table Outbox, ditambah dengan field-field seperti waktu (berisi tanggal dan jam), serta status delivery yang menunjukkan indikasi apakah sebuah SMS telah diterima atau tidak.




Inisialisasi


Pada edisi yang lalu Anda telah mencoba menjalankan AT command melalui HyperTerminal. AT command diketikkan pada HyperTerminal, dan Anda dapat langsung melihat hasilnya ataupun response yang diterima oleh device pada tampilan HyperTerminal.
Aplikasi SMS gateway memindahkan proses tersebut kedalam bahasa pemrograman.
Dalam artikel ini, kita akan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic untuk membuat SMS gateway, kita juga akan menggunakan AT command yang kompatibel dengan jenis GSM modem Itegno 3000.
Sebagai catatan tambahan, AT command bisa saja berbeda-beda antara device satu dengan device lainnya. Ada baiknya Anda memiliki dokumentasi AT command yang didukung oleh device yang Anda gunakan.
Pada Visual Basic, Anda dapat menggunakan control MSComm, yang berfungsi seperti layaknya HyperTerminal.
MSComm berfungsi sebagai media komunikasi program Anda dengan device, tentunya sebelum dapat “bercakap-cakap” dengan device, Anda perlu melakukan inisialisasi device terlebih dahulu.



Proses inisialisasi berarti Anda harus menentukan terlebih dahulu port dan baud rate, parity, dan konfigurasi lain yang digunakan oleh device Anda. Didalam bahasa Visual Basic, kurang lebih kode programnya akan seperti dibawah ini:


MSComm1.CommPort = 3
MSComm1.Settings = "115200,N,8,1"
MSComm1..PortOpen = True


Kode program diatas memberikan nilai pada property-property MSComm untuk melakukan inisialisasi dan mengaktifkan port, asumsi kode program diatas adalah, device Anda terpasang pada port 3, diatur menggunakan baud rate 115200, parity = N, databit = 8, dan stop bit =1.


Jika pada program HyperTerminal Anda dapat mengetikkan perintah-perintah AT command dan melihat responsenya, demikian juga pada control MSComm, dengan menggunakan property Output dan Input.


Property Output digunakan untuk memberikan command/perintah kepada device, sedangkan property Input menghasilkan data dari buffer penerima.



Jangan menjadi rancu antara output dan input, property Output pada MSComm berarti merupakan transmit data yang dikirimkan pada device, response dari device akan diterima oleh property Input.


Sebagai contoh, jika Anda ingin memberikan perintah AT command sederhana, misalnya AT, maka Anda menuliskannya pada property Output. Jika komunikasi berjalan dengan baik, maka device akan menjawab OK yang diterima oleh property Input.
Kita akan melanjutkan potongan program diatas, dengan contoh untuk mengirimkan dua perintah AT command dibawah ini:
MSComm.Output = "AT" & Chr$(13)
MSComm..Output = "AT+CMGF=1" & Chr$(13)


Baris pertama mengirimkan command AT yang berfungsi untuk testing komunikasi, sedangkan baris kedua mengirimkan command AT+CMGF=1yang berfungsi untuk memberikan perintah pada device untuk berada dalam mode text.




Chr$(13) merupakan karakter enter yang digunakan untuk mengakhiri perintah. Jika komunikasi berjalan dengan baik dan device GSM modem/ponsel Anda mendukung penggunaan mode text, maka propertyMSComm.Input akan berisi nilai OK.




Property MSComm.Input akan mengembalikan nilai ERROR jika terjadi kesalahan sintaks atau komunikasi tidak berjalan sebagaimana mestinya.




Inisialisasi berikutnya yang diperlukan adalah menentukan nomor service center yang digunakan. Nomor service center berbeda-beda tergantung pada operator GSM yang Anda gunakan.




Untuk menentukan nomor service center, digunakan AT commandAT+CSCA=xxx, dimana xxx adalah nomor service center operator GSM yang Anda gunakan.




Mengirim SMS




Jika pada edisi sebelumnya Anda telah berhasil mengirimkan SMS melalui HyperTerminal, maka seharusnya Anda juga dapat melakukannya melalui control MSComm didalam Visual Basic ini.


Untuk mengirim SMS, digunakan AT command AT+CMGS. Potongan kode program dalam Visual Basic untuk mengirim SMS adalah sebagai berikut:


sTujuan = “081xxxxx”


sPesan = “Selamat Pagi”
MSComm.Output = "AT+CMGS=" & sTujuan & Chr$(13)
MSComm.Output = sPesan & Chr$(26)


Variabel sTujuan berisi dengan nomor ponsel tujuan, sedangkan variabelsPesan berisi dengan pesan SMS yang diinginkan.


Perhatikan pada baris MSComm.Output = sPesan & Chr$(26), apakah arti dari Chr$(26)Chr$(26) merupakan karakter CTRL + Z yang berfungsi untuk mengakhiri isi pesan yang ingin dikirim.
Salah satu keuntungan menggunakan database dalam aplikasi SMS gateway adalah Anda dapat menyimpan daftar SMS yang ingin dikirimkan sebanyak yang Anda inginkan.
Anda cukup mengisi atau membuat program entry table Outbox yang telah Anda persiapkan, sehingga akan terdapat record-record yang berisi tujuan dan pesan yang siap dikirimkan melalui SMS gateway.
Aplikasi SMS gateway Anda kemudian membaca table Outbox, dan melakukan pengiriman untuk masing-masing record yang dibaca. Menarik, bukan? Anda kini telah dapat membuat sebuah aplikasi yang dapat mengirimkan SMS dalam jumlah banyak ke berbagai tujuan.



Bayangkan jika hal itu dilakukan secara manual, pastinya akan cukup merepotkan.



Record pada table Outbox yang telah terkirim, dapat Anda pindahkan kedalam table Sent Item sehingga Anda memiliki arsip SMS yang telah dikirim.


Menerima SMS
SMS gateway dapat membantu Anda menjadi penerima SMS yang baik, tanpa Anda perlu 24 jam sehari memantau SMS yang masuk. Bahkan kalau diperlukan, aplikasi SMS gateway dapat diatur agar dapat membalas secara otomatis.


Untuk menangani SMS yang masuk, aplikasi SMS harus dalam keadaan menunggu, informasi SMS yang masuk akan ditampung pada propertyMSComm.Input.



Terdapat event MSComm_OnComm yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pengecekan input yang masuk. Event ini akan dijalankan setiap kali terdapat data yang diterima melalui port komunikasi yang terpasang.


Anda dapat mencoba menuliskan program sederhana seperti dibawah ini:


Private Sub MSComm_OnComm()


Dim stComChar As String * 1
Do
Loop Until MSComm.InBufferCount > 0
Do While MSComm.InBufferCount > 0
stComChar = MSComm.Input
tempBuffer = tempBuffer + stComChar
Loop
Debug.Print tempBuffer


End Sub


Jika tidak terdapat masalah, maka setiap kali SMS masuk (ataupun terjadi event lainnya seperti telpon masuk), maka event ini akan dijalankan dan program akan menuliskan isi dari data yang diterima.
Anda dapat membuat rutin untuk memeriksa isi dari data yang diterima tersebut, untuk kebutuhan SMS masuk, MSComm akan mengembalikan kode nilai +CMT atau +CMTI sebagai indikasi bahwa ada SMS yang masuk.
+CMT akan diikuti dengan informasi nomor pengirim, tanggal dan waktu, serta isi SMS yang diterima, semua informasi ini akan tersimpan dalam variabel tempBuffer diatas.
Yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah membuat rutin untuk melakukan parsing data dan memilah-milah antara nomor pengirim, tanggal, dan isi SMS sehingga dapat disimpan tapi didalam table Inbox.
+CMTI tidak disertai dengan informasi lengkap seperti pada +CMT, tetapi Anda dapat menjalankanAT command AT+CMGL="REC UNREAD"Setelah dijalankan, AT command ini akan menghasilkan daftar SMS yang belum terbaca (unread), lengkap dengan informasi nomor pengirim, tanggal dan waktu, serta isi SMS.
Langkah Anda selanjutnya adalah melakukan parsing data dan menyimpan informasi SMS masuk tersebut ke dalam table Inbox.
Perhatikan jika Anda menjalankan lagi perintah AT+CMGL="REC UNREAD"untuk kedua kalinya, maka hasilnya tidak sama dengan saat pertama kali dijalankan, karena status record unread telah menjadi read (terbaca) saatAT+CMGL="REC UNREAD" dijalankan pertama kali.
Hal penting disini adalah rutin parsing data, agar rutin tersebut mampu memilah data dengan benar.
Anda juga mungkin perlu mengetahui cara untuk menghapus SMS yang tersimpan dalam memory SIM card, gunakan AT command AT+CMGD untuk keperluan tersebut. Karena Anda harus menghindari memory SIM card penuh oleh SMS yang masuk.
Anda dapat menghapus SMS secara terjadwal ataupun setiap kali selesai membaca dan memindahkan SMS tersebut ke database.
Jika aplikasi SMS gateway Anda ditujukan untuk membalas SMS secara otomatis, maka biasanya tidak semua SMS harus dibalas. Terdapat kesepakatan format SMS yang valid untuk diproses lebih lanjut, hal seperti ini sering ditemui misalnya pada aplikasi SMS premium yang iklannya sering kita lihat di televisi, contoh ketik LELANG, RAMAL, dan kata lainnya diikuti dengan parameter yang dibutuhkan.
Kata LELANG, RAMAL, dan lain sebagainya merupakan format yang valid bagi aplikasi SMS tersebut melakukan proses selanjutnya, misalnya mengolah data yang dikirimkan lebih lanjut, dan melakukan reply SMS yang semuanya dikerjakan oleh aplikasi, Anda tentunya tidak berpikir Deddy Corbuzier bergadang semalam suntuk untuk membalas SMS Anda, bukan?


Kesalahan Yang Umum Terjadi


Inti dari SMS gateway adalah proses mengirim dan menerima SMS seperti diatas, tetapi perjalanan Anda membuat SMS gateway yang baik mungkin masih harus melewati perjalanan yang cukup panjang, mungkin Anda akan menemui pelbagai error dan bugs yang memang sudah merupakan makanan sehari-hari programmer.
Kesalahan yang Anda temui pada saat development tentunya beragam, salah satu contoh kesalahan yang mungkin terjadi adalah SMS gateway tidak berfungsi karena SIM card Anda menggunakan PIN. Untuk masalah ini Anda harus menggunakan AT command untuk mendefinisikan PIN, yaitu AT+CPIN.
Anda juga dapat menganalisa kesalahan dari pesan error yang dihasilkan, salah satu format pesan error yang dapat terjadi adalah +CMS Error: kode_error, dimana kode_error berisi kode kesalahan.
Beberapa kode kesalahan yang umum adalah sebagai berikut:
Kode Kesalahan
Arti
300
Kesalahan pada ME (Mobile Equipment) / device yang digunakan.
302
Operasi yang dilakukan AT command tidak diijinkan
303
Operasi yang dilakukan AT command tidak disupport
304
Invalid parameter pada AT command (mode PDU)
305
Invalid parameter pada AT command (mode text)
310
SIM card tidak terpasang
311
SIM Card memerlukan PIN
321
Index pada memory/storage invalid
322
Memory/storage penuh
330
SMS Center tidak dikenal
331
Network tidak available
332
Network time out


Hal lain yang perlu diingat adalah kecepatan pengiriman SMS dengan menggunakan device GSM/CDMA modem/ponsel relatif cukup lama, terutama jika dibandingkan dengan pengiriman langsung dari SMS Center.


Bisa jadi device yang Anda gunakan tidak stabil karena satu dan lain hal sehingga menyebabkan error yang sulit dilacak, ada baiknya Anda memberikan jedah waktu dalam setiap pengiriman SMS.
Kesulitan lain yang mungkin ditemui adalah saat melakukan parsing data yang masuk, contoh data yang diterima adalah seperti berikut:


+CMGL: 10,"REC UNREAD","+628129618870",,"08/01/10,03:10:58+28"


hai, apa kabar?


String berisi nomor pengirim, isi pesan, dan seterusnya, dipisahkan karakter koma. Jika Anda menggunakan function Split untuk memilah string,perhitungkan bahwa isi pesan dapat mengandung karakter koma yang tidak tentu jumlahnya, jadi pastikan function Anda dapat memilah data dengan benar.


Yang patut diingat adalah SMS gateway dengan menggunakan media modem/ponsel kurang cocok untuk informasi yang memerlukan ketepatan waktu yang tinggi sekaligus mengharuskan pengiriman SMS dalam jumlah banyak.


Penggunaan SMS Gateway Lebih Lanjut




Jika Anda telah berhasil membuat function/rutin untuk mengirim dan menerima SMS, maka Anda telah menyelesaikan sebuah engine yang dapat dipasang pada sebuah komputer server.


Jika diperlukan user interface untuk user dapat mengirim SMS dan melihat SMS yang masuk, maka Anda dapat membuat aplikasi database yang mengakses table-table utama yang telah kita buat, yaitu Inbox, Outbox, dan Sent Item.
Lebih jauh lagi, Anda dapat membuat server SMS Anda menjadi web server agar user yang menggunakan aplikasi tersebut dapat mengaksesnya melalui HTTP.
Dengan demikian aplikasi SMS gateway juga dapat menjadi aplikasi web dengan berbagai macam kemungkinan pengembangannya.
Tidak hanya terbatas untuk mengirim dan menerima SMS pada saat ini, aplikasi Anda juga dapat diperluas agar dapat mengirimkan SMS terjadwal.
Misalnya dengan mengirimkan SMS yang telah diatur akan dikirim pada event tertentu seperti ulang tahun, perkawinan, dan seterusnya.
Akhir kata, tentunya tidak semua hal yang mengangkut SMS gateway dapat dibahas dalam artikel yang terbatas ini, tetapi tentunya diharapkan artikel ini dapat memberikan gambaran dasar mengenai pembuatan SMS gateway.

Pemrograman Java dengan MongoDB

Menyambung seri belajar MongoDB yang dulu dan melengkapi tutorial tentang JAVA dalam web ini. Kali ini kita akan belajar membuat program berbasis bahasa pemrograman JAVA dengan database MongoDB. Sebaiknya anda sudah membaca tutorial-tutorial sebelumnya tentang Apa itu MongoDB dan bagaimana Instalasinya (lihat pada Tulisan terkait dibawah post ini).

Yang perlu anda ingat dari MongoDB:
  • MongoDB secara otomatis akan membuatkan Database, Collection, Document, beserta field di dalamnya jika Anda belum pernah membuatnya. Dengan demikian Anda tidak perlu membuat batch SQL yang begitu panjang untuk persiapan membuat database.
  • Setiap document yang dibuat dalam MongoDB akan selalu memiliki index id yang unik. Hal ini secara global dapat mempercepat proses pencarian data.
  • MongoDB lebih mudah diimplementasikan dalam database berukuran besar yang terpisah dalam banyak server. Berbeda dengan RDBMS yang cukup sulit dalam melakukan konfigurasinya.
  • MongoDB tetap dapat membuat record yang berelasi terhadap record lainnya.

Instalasi MongoDB di Windows

  • Unduh file MongoDB dari http://www.mongodb.org/downloads/ pilih versi Windows,
  • Ekstrak file Zip tersebut pada direktori C:\ dan ubah namanyanya menjadi C:\mongodb
  • Buat direktori data untuk MongoDB di C:\data\db (harus seperti ini)
  • Jalankan daemon MongoDB mongod.exe yang berada di C:\mongodb\bin\

Pemrograman Aplikasi

Mengenal Macam-macam Looping pada Bahasa Pemrograman Delphi


Berikut adalah pelajaran dasar bagi anda yang ingin menguasai bahasa pemrograman Delphi. Artikel tutorial tentang looping ini saya ambil dari Antidws, Sahabat yang Profesional dan Terpercaya. Selamat belajar. Semoga bermanfaat. 
Dalam bahasa pemrograman apapun pasti dikenal suatu mekanisme looping atau perulangan. Looping disini sangat berguna sekali untuk mengontrol jalannya program, terutama jika ada aktivitas yang berulang-ulang dan bahkan ada suatu kondisi tertentu di dalam looping tersebut. Nah, kali ini kita akan bahas mengenai mekanisme looping apa saja yang terdapat dalam Borland Delphi.
Dalam penulisan program Delphi ada kalanya tidak membutuhkan program yang terlalu panjang ketika hanya terdiri dari pengulangan dari program yang sebelumnya. Proses pengulangan suatu proses dalam batas tertentu tersebut dapat ditulis secara singkat dengan menggunakan looping. Jenis-jenis dari looping dapat dibagi sebagai berikut:
1. for…to..do dan for…downto…do
2. repeat…until
3. while…do
Untuk lebih jelasnya akan dibahas masing – masing dari proses looping tersebut beserta contoh sederhana yang akan memudahkan dalam pengaplikasiannya.
1. for…to…do dan for…down…to
Perulangan for dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. for…to…do
b. for…downto…do
Keduanya mempunyai fungsi yang sama dengan sintaks program seperti berikut ini.
for variable := nilai_awal to nilai_akhir do pernyataan
for variable := nilai_awal downto nilai_akhir do pernyataan
Looping for bisa digunakan untuk beberapa jenis proses pengulangan yaitu jenis pengulangan integer, pengulangan character dan pengulangan enumeration.
Contoh program:
– Pengulangan pada jenis variabel integer
var
i : integer;
begin
for i:= 1 to 5 do
showmessage (‘nilai i =’ + inttostr(i));
end;
ketika di-run:
nilai i = 1
nilai i = 2
nilai i = 3
nilai i = 4
nilai i = 5
– Pengulangan pada jenis variable character
var
i : char;
begin
for i:= ‘a’ to ‘e’ do
showmessage(‘nilai i =’ + i);
end;
ketika di-run:
nilai i = a
nilai i = b
nilai i = c
nilai i = d
nilai i = e
– Pengulangan pada jenis variable enumeration
var
kota: (surabaya,jakarta,bandung,jogja,sidoarjo);
begin
for kota:= bandung to sidoarjo do
showmessage(‘kota i =’ + inttostr(ord(kota)));
end;
ketika di-run:
kota i = 2
kota i = 3
kota i = 4
Pada enumeration akan diberikan nomor urut (ordinal type) pada masing – masing isi dari kota saat pendeklarasiannya pada bagian var. Nomor urut dimulai dari 0 sampai 4. Nomor urut surabaya adalah 0,nomor urut dari jakarta adalah 1 dan seterusnya. Karena looping dimulai dari bandung yang bernomor urut 2 maka ketika dirun yang pertama kali muncul adalah kota i = 2.
Untuk jenis looping for… downto…do hampir sama hanya saja pengulangan dilakukan secara hitungan turun.
Contoh program:
var
i : char;
begin
for i:= ‘f’ downto ‘c’ do
showmessage(‘nilai i =’ + i);
end;
ketika di-run:
nilai i = f
nilai i = e
nilai i = d
nilai i = c
2. repeat…until
Jenis looping ini digunakan untuk looping dengan sampai dengan batas yang ditentukan setelah pernyataan until. Sintaks dari jenis looping ini dapat dilihat seperti dibawah ini:
repeat pernyataan until syarat
Contoh program:
var
i,a : integer;
begin
i:=1;
repeat
a:=i*5;
showmessage(‘nilai ‘+ inttostr(i)+’ * 5 = ‘+inttostr(a));
inc(i); // inc(i)===> i=i+1
until i > 5;
end;
ketika di-run:
nilai 1 * 5 =5
nilai 2 * 5 =10
nilai 3 * 5 =15
nilai 4 * 5 =20
nilai 5 * 5 =25
Pada jenis looping repeat, nilai i diberi nilai awal dahulu sebelum masuk ke looping. Untuk menaikkan nilai i diperlukan pernyataan tambahan inc(i) atau i = i + 1, tidak seperti dalam looping jenis for yang tidak membutuhkan pernyataan untuk menaikkan nilai i.
3. while…do
Jenis looping ini hampir sama dengan jenis looping repeat…until. Beda dari kedua jenis looping ini adalah jika pada looping repeat…until dilakukan proses dahulu baru dilihat syarat mengakhiri looping masih memenuhi atau tidak. Jika memenuhi maka proses looping akan berhenti tapi kalau tidak maka looping akan terus berjalan sedangkan pada jenis looping while…do syarat melakukan looping diajukan terlebih dahulu jika memenuhi maka proses akan dilakukan tapi jika tidak maka looping tidak dilakukan.
Sintaks dari jenis looping ini adalah sebagai berikut:
while syarat do pernyataan
Contoh program:
var
i,a : integer;
begin
i:=1;
while i i=i+1
end;
end;
ketika di-run:
nilai kuadrat dari 1 adalah 1
nilai kuadrat dari 2 adalah 4
nilai kuadrat dari 3 adalah 9
nilai kuadrat dari 4 adalah 16
nilai kuadrat dari 5 adalah 25
Menghentikan proses looping
Ketika proses looping masih dilakukan kadang kala kita perlu untuk keluar dari looping berdasarkan suatu kondisi tertentu, untuk itu ada 3 cara untuk menghentikan proses looping tersebut yaitu dengan menggunakan:
1. goto
Biasanya penghentian looping dengan menggunakan sintak ini jarang digunakan. Penghentian looping dilakukan dengan pernyataan if. Jika syarat if terpenuhi maka looping berhenti dengan melompat ke label yang dibuat secara terpisah dengan program proses looping.
Contoh program:
var
i,a : integer;
label
berhenti;
begin
i:=1;
for i:=1 to 17 do
begin
a:=i*i;
showmessage (‘nilai kuadrat dari ‘+ inttostr(i)+’ adalah ‘ + inttostr(a));
if a>15 then goto berhenti;
end;
berhenti:
showmessage(‘loop berhenti saat i = ‘+inttostr(i)+’ dan kuadratnya adalah ‘+inttostr(a));
end;
ketika di-run:
nilai kuadrat dari 1 adalah 1
nilai kuadrat dari 2 adalah 4
nilai kuadrat dari 3 adalah 9
nilai kuadrat dari 4 adalah 16
loop berhenti saat i = 4 dan kuadratnya adalah 16
Pada proses tersebut looping tidak dilakukan sampai i ke-17 seperti perintah looping for…to…do, tetapi hanya hingga nilai a lebih dari 15 untuk pertama kalinya. Looping berhenti dan program melompat pada pernyataan dalam label.
2. continue
Penghentian loop ini digunakan dengan menggunakan pernyataan if . Jika pernyataan if dipenuhi maka looping tidak akan mengambil nilai tersebut tetapi meneruskan loop berikutnya.
Contoh program:
var
i : integer;
a : string;
begin
for i:=5 to 10 do
begin
if (i=6) or (i=9) then continue;
a:=a+’ ‘ +inttostr(i);
showmessage(‘a =’ + a);
end;
end;
ketika di-run:
a = 5
a = 5 7
a = 5 7 8
a = 5 7 8 10
Pada saat i = 6 maka looping tidak dilakukan, looping dilakukan kembali untuk nilai i = 7. Begitu pula pada saat i = 9.
3. break
Pernyataan ini digunakan untuk keluar dari proses looping, tanpa masuk ke pernyataan lain seperti pada goto dan juga tanpa meneruskan looping dengan menggunakan nilai selanjutnya seperti pada continue.
Contoh program:
var
i : integer;
begin
for i:=1 to 12 do
begin
if i=6 then
break;
showmessage(‘nilai i =’ + inttostr(i));
end;
end;
ketika di-run:
nilai i = 1
nilai i = 2
nilai i = 3
nilai i = 4
nilai i = 5
Looping dilakukan hanya sampai nilai i = 5. Ketika nilai i = 6 perintah break menghentikan looping.

Sabtu, 01 Juni 2013

program penjualan menggunakan bahasa C

Program penjualan dengan menggunakan bahasa C

#include "stdio.h"
#include "conio.h"

main()
{
int kode,jumlah;
float harga,total,disc,bersih;
char*nama;

printf ("Input Harga Penjualan \n.................................\n");
printf ("\n Kode : "); scanf ("%d",&Kode);
if (Kode==1){
nama="televisi";harga=1750000;
}else if (Kode==2){
nama="dvd";harga=650000;
}else if (Kode==3){
nama="cd room";harga=450000;
}else{
nama="-";harga=0;
}

printf("Nama ; %s",nama);
printf("\nHarga :%.2f",harga);
printf("\nJumlah Beli ; "); scanf("%d",&jumlah);
total=harga*jumlah;
printf("Total Harga : %.2f",total);
if (total>2000000){
disc=0.1*total;
bersih=total-disc;
}else{
disc=0;
besih=total;
}
printf("\nDiskon : %.2f",disc);
printf("\nTotal Harga Bersih : %.2f",bersih);
}




tampilan outputnya:

Pembuatan If dan Case pada Pascal

Pembuatan If dan Case pada Pascal

Pascal merupan salah satu program yang terkemuka karena struktur penulisannya yang mengalir seperti algoritma, saat ini kita akan mempelajari perbedaan antara case dan if pada pascal 1.5 (TPW 1.5). sebelum itu perhatikan keterangan berikut ini struktur dasarnya.
Program namaprogram; ? judul program
Var jenis : variable; ? jenis variabel
Begin ; ? memulai program
Clrscr ? membersihkan layar (boleh digunakan dan tidak)
Isi ? isi program
End. ? akhir program
Keterangan
Write ? menapilkan tulisan
Writeln ? menapilkan tulisan pada garis baru
Read ? menginput data
Readln ? manginput data pada garis baru
Var ? variable


CASE
program case1;
uses wincrt;
var nip,nama : string;
pendapatan,pajak : real;
gol : char;
begin
clrscr;
writeln(‘——— DAFTAR PAJAK ———-’);
writeln(‘_________________________________’);
write (‘NIP : ‘);readln(nip);
write (‘Nama Karyawan : ‘);readln(nama);
write (‘Golongan [A,B,C] : ‘);readln(gol);
write (‘Pendapatan : ‘);readln(pendapatan);
case upcase(gol) of
‘A’ : begin
writeln(‘Golongan ini bebas pajak’);
pajak := 0;
end;
‘B’ : pajak := 0.1 * pendapatan;
‘C’ : pajak := 0.2 * pendapatan;
else write(‘Salah melakukan Penginputan data ‘);
end;
writeln(‘Pajak : Rp. ‘,pajak:9:2);
end.
Tampilan saat case Di running
Sedangkan untuk program IF
program if1;
uses wincrt;
var nip,nama : string;
pendapatan,pajak : real;
gol : char;
begin
clrscr;
writeln(‘——— DAFTAR PAJAK ———-’);
writeln(‘_________________________________’);
write (‘NIP : ‘);readln(nip);
write (‘Nama Karyawan : ‘);readln(nama);
write (‘Golongan [A,B,C] : ‘);readln(gol);
write (‘Pendapatan : ‘);readln(pendapatan);
if (gol = ‘A’ )or (gol = ‘a’) then
pajak := 0
else if (gol = ‘B’) or (gol = ‘b’) then
pajak := 0.1 * pendapatan
else if (gol = ‘C’) or (gol = ‘c’) then
pajak := 0.2 * pendapatan
else write(‘Salah melakukan Penginputan data ‘);
writeln(‘Pajak : Rp. ‘,pajak:9:2);
end.

Semoga dengan ini kita dapat terus menambah wawasan kita dan bekal kita. Belajar –belajar dan belajarlah, “Jika kita dapat bermanfaat bagi orang lain maka kita sangat bermanfaat bagi diri kita”